Thursday, November 11, 2010 / 2:00 AM
GEDUNG KODIKLAT (JAARBEURS)
Gedung Jaarbeurs yang berada di Menadostraat 50 (kini Jalan Aceh) didirikan pada tahun 1925 oleh kontraktor G.J. Bel berdasarkan karya arsitek C.P. Wolff Schoemaker (1882-1949). Gedung Jaarbeurs bergaya arsitektur Art Deco dengan tiga patung torso Atlas bugil di bagian atapnya dan tulisan Jaarbeurs di bagian bawah. Atlas adalah tokoh dari mitologi Yunani kuno yang dihukum memanggul langit di pundaknya untuk selamanya. Pada masa itu penyelenggaraan Jaarbeurs pada bulan Juni-Juli merupakan titik puncak kemeriahan kota Bandung.
Jaarbeurs merupakan sebuah bursa dagang tahunan yang diselenggarakan di Bandung mulai dari tahun 1920 hingga 1941 atas prakarasa perkumpulan “Bandoeng Vooruit” (= Bandung Maju). Dari tahun 1920 sampai 1924 Jaarbeurs dilaksanakan di area sebelah selatan lapangan olah raga NIAU (= Nederlandsch Indische Athletiek Unie), yang sekarang dikenal sebagai Gelora Saparua.
Sejak tahun 1942 acara ini tidak dilanjutkan kembali. Pada masa pendudukan Jepang gedung Jaarbeurs menjadi kamp interniran. Pada tahun 1945-1949 gedung digunakan sebagai markas militer Belanda MTD (Motor Technische Dienst). Setelah 1949 bekas gedung Jaarbeurs menjadi markas militer TNI AD. Salah satu komandannya pernah menutup ketiga patung Atlas sama tripleks karena dianggap vulgar. Patung tersebut ditutup terus sepanjang tahun 1970 dan 1980-an tetapi telah dibuka kembali. Sekarang gedung Jaarbeurs menjadi gedung MAKODIKLAT TNI-AD (Markas Komando Pendidikan dan Latihan). Bekas gedung loket penjualan karcis Jaarbeurs menjadi gardu jaga. Sejak tahun 2005 gedung Jaarbeurs bisa disewa sebagai tempat resepsi pernikahan.
Snapshoot Gedung Kodiklat (Jaarbeurs):
pada masa lalu
Labels: Gedung Kodiklat (Jaarbeurs)