Sunday, December 12, 2010 / 9:00 AM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ITB asalnya mulai dibangun pada tahun 1918 dan kompleks aula barat diresmikan pada tahun 1920 dengan nama Technische Hoogeschool Bandoeng (= Sekolah Tinggi Teknik Bandung) oleh Gubernur Jenderal van Limburg Stirum. THB didirikan oleh kalangan perdagangan, perkapalan, perindustrian dan pertanian swasta. Karel Bosscha yang ternama adalah salah satu dari pendiri. Tetapi 4 tahun kemudian THB dinasionalisasikan oleh pemerintah Hindia Belanda. Kemudian dibangun kompleks aula timur. Juga pada tahun 1924 dikeluarkan insinyur pertama dalam jurusan teknik sipil, dan pada 1926 dalam jurusan fisika.
Tata letak bangunan THB sebagai hasil rancangan arsitek Henri Maclaine Pont (1885-1971) memiliki daya tarik tersendiri dengan konsep poros utara selatan, dimana Gunung Tangkubanperahu sebagai titik acuan pandangan. Gedung yang menjadi ciri khas ITB, yaitu Aula Barat dan Aula Timur dengan atap dan struktur lengkung kayunya yang khas, membuat bangunan ini unik dan menarik, serta memiliki nilai historis yang patut dilestarikan. Tampaknya arsitek diilhami oleh arsitektur tradisional Batak dan Minangkabau.
THB juga merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama, Soekarno meraih gelar insinyurnya (1921-1926). Pada masa penjajahan Jepang, THS ditutup dan pada tahun 1944 kembali dibuka dengan nama Bandung Kogyo Daigaku (BKD). Setelah kemerdekaan Indonesia BKD menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu dari Universitas Indonesia. Kemudian tahun 1959 menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Kini, dengan suplai tahunan pelajar-pelajar Indonesia terbaik, ITB merupakan pusat ilmu sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia.
Snapshoot Institut Teknologi Bandung:
pada saat ini
pada masa lalu
Labels: Institut Teknologi Bandung