Tuesday, December 14, 2010 / 5:00 AM
SD ASMI
Di tengah peristiwa bangunan SD yang roboh di Bandung, bangunan SD Asmi di Gang Asmi, kawasan Jalan Pungkur, masih kokoh berdiri. Padahal bangunan tersebut sudah beroperasi sebagai SD sejak tahun 1946.
Kekokohan dan kemegahan bangunannya tampak jelas terlihat. Tentu saja, bukan sembarang arsitektur karena bangunan ini peninggalan termasuk bangunan cagar budaya peninggalan zaman kolonial.
Bukan sekadar bangunan peninggalan, SD Asmi menjadi salah satu tempat yang menjadi saksi bisu peristiwa Bandung Lautan Api.
Sebelum digunakan sebagai SD, bangunan ini digunakan sebagai markas pemuda pejuang PESINDO dan ABRI sebelum terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api. Untuk mengabadikan peristiwa tersebut, sebuah stilasi yang disebut stilasi ke-9 dari sepuluh rangkaian stilasi Bandung Lautan Api pun menghiasi bagian depan sekolah.
Menurut informasi, jika ada peringatan Bandung Lautan Api sekolah pasti ramai. Pada malam harinya banyak veteran yang melakukan napak tilas.
Dinding yang tinggi dan tembok yang tebal sudah menjadi ciri khas bangunan Belanda. Berdiri di atas tanah seluas 1.800 meter persegi, bangunan aslinya hanya terdiri dari delapan ruangan. Masing-masing seluas 7 kali 8 meter. Selebihnya adalah bangunan-bangunan tambahan yang dibangun oleh pihak sekolah.
Meski kokoh tak berarti pihak sekolah tidak menghadapi kendala. Persoalan-persoalan ringan seperti kebocoran, cat atau plafon yang terkelupas seringkali terjadi. Tanpa mengubah bentuk bangunan asli, pihak sekolah melakukan perawatan sebagaimana mestinya.
Snapshoot SD Asmi:
Labels: SD Asmi