Tuesday, December 14, 2010 / 9:00 AM
SMA NEGERI 20 BANDUNG
Menurut Prof. Dr. E. C. Godee Molsbergen, Kepala Arsip Negara di Batavia (1935), pada tanggal 24 April 1820, Residen Priangan yang berkedudukan di Cianjur telah mengadakan inpeksi ke Kota Bandung. Dalam perjalanan inspeksinya, Tuan Residen telah mengadakan pembicaraan dengan regent (Bupati) dan panghulu Bandung, untuk menjajagi berdirinya sekolah di kota ini.
Bandung memang sudah di proyeksikan sebagai “Kota Pendidikan” sejak abad ke-19. Setelah sekian waktu berselang, telah berdiri banyak sekolah negeri di Bandung yang sebagian besar adalah hasil prakarsa pemerintahan Kolonial Belanda. Dari taman kanak-kanak (Frobelschool), Sekolah Guru Taman Kanak-kanak (Opleidingschooll voor Frobelonderwijzeressel), Sekolah Putri (Van Deventerschool), Sekolah Dasar Belanda (HIS), Sekolah Dasar Pribumi (Inlandsche Tweede Klasse Scholen), SLP (MULO), SLA (Algemeene Middelbare School), dan sekolah-sekolah swasta milik Zending Kristen dan Cina.
Salah satu dari sekian banyak sekolah yang didirikan pada saat itu adalah sekolah yang kini bernama SMUN 20 Bandung. Didirikanpada tahun 1930, berfungsi sebagai sekolah pada saat itu dan hingga kini fungsinya tetap sekolah. Didirikan di kawasan konservasi, tepatnya tidak jauh dibelakang Gedung Sate, Bandung.
SMUN 20 Bandung mulai berdiri pada tahun 1986 yang merupakan kelanjutan dari Projek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP Bandung, dimana PPSP itu sendiri berdiri pada tahun 1970. Pada tahun 1986 keluar Peraturan Pemerintah No. 5 yang menyatakan bahwa Perguruan Tingi tidak boleh membawahi sekolah menengah. Maka diadakan timbang terima antara rector IKIP Bandung dengan Kepala Kanwil Depdikbud pada tanggal 5 Juni 1986, sehingga SMA PPSP dirubah namanya menjadi SMU Negeri 20 Bandung.
Sejak saat itu hingga kini bangunan yang berdiri dengan langgam arsitektur art deco itu masih berfungsi sebagai SMUN 20 Bandung. Dan sekarang termasuk bangunan konservasi golongan A.
Snapshoot SMA Negeri 20 Bandung:
Labels: SMA Negeri 20 Bandung