Sunday, December 12, 2010 / 2:00 AM
GEDUNG YAYASAN PUSAT KEBUDAYAAN
Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) berlokasi di Jl. Naripan No.9 Bandung dan merupakan Gedung pertunjukan kesenian seperti: Wayang Golek, tembang dan tari tradisional Sunda, Teater, Lomba Seni (atau dalam Bahasa Sunda disebut Pasanggiri, Pameran Lukisan atau Seni Rupa lainnya). Gedung YPK sering pula digunakan sebagai tempat latihan kesenian, seminar, kongres, rapat, pertemuan, diskusi kebudayaan, pesta perpisahan sekolah, bahkan sejak tahun 1980-an, disebabkan kesulitan keuangan, gedung tersebut disewakan kepada umum untuk pesta perkawinan atau hajat keluarga.
Pada Zaman Kolonial Belanda, Gedung YPK merupakan Sositet (Balai Pertemuan) yang bernama Ons Genoegen. Tempat main bilyar, catur, main kartu, sambil makan minum mendengarkan hiburan musik dari band atau orkes kecil. Di zaman pergerakan tahun 1930-an, para tokoh politik nasional seperti Bung Karno, dan yang lain-lainnya sering mengadakan vergadering (rapat) atau ceramah di tempat ini.
Dalam periode 1950-1980, gedung YPK sempat menjadi pangkalan atau persinggahan para Budayawan Bandung, seperti Seniman Teater Jim Liem (Jim Adilimas), Suyatna Anirun dan orang-orang “Studiklub Teater Bandung” (STB); Sasterawan Ayip Rosidi, Rustandi Kartakusumah, Rahmatullah Ading Affandi (RAF), dan kawan-kawannya. LBBS berkantor di bangunan induknya. Surat Kabar Warta Bandung dan Majalah Sunda pernah berkantor disalah satu bagian ruangan sayapnya. Selain itu, gedung YPK juga dijadikan alamat sekretariat beberapa Perkumpulan Seni dan Budaya seperti halnya Caraka Sundanologi.
Snapshoot Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan:
Labels: Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan